Bebatuan kali sengaja
di letakkan diberbagai spot untuk memperindah suatu area dan mengurangi
pertumbuhan tumbuhan liar. Batu sendiri merupakan benda alam yang tersusun atas
kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun yang
berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Batu kali memang paling sering digunakan di bagian
luar rumah. Salah satu cara yang sering ditemui adalah menggunakan batu kali
sebagai alas untuk berjalan di atas kebun (stepping stones) . Batu kali akan bersanding
serasi dengan semua tanaman dan bunga di sekitarnya sehingga Anda dan anggota
keluarga juga lebih semangat ketika mengeksplorasi taman. Hal inilah menjadi alasan di Toron Semalam banyak area
tanah yang ditutupi dengan berbagai batu kali, dari ukuran yang kecil sampai
yang besar.
Batu adalah benda alam
yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara
padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di
dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Batu dapat
terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme.
Dari proses pembentukan tersebut, jenis batu dibedakan menjadi batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Di dalam batu dapat
terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Terdapat beberapa perbedaan antara
batu kali dan batu gunung. Batu gunung
biasanya berukuran besar sehingga harus di belah terlebih dahulu. Berbeda
dengan batu kali/sungai yang ukurannya cenderung lebih kecil dengan diameter 25
cm. batu kali lebih mudah ditemukan karena berada di aliran sungai.
Batuan umumnya diklasifikasikan
berdasarkan komposisi mineral dan kimia,
dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri-ciri
ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen,
dan metamorf.
Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk
mereka. Transformasi dari satu jenis batuan ke batuan yang lain digambarkan
oleh model geologi. Pengkelasan ini dibuat
dengan berdasarkan:
1. Batuan
beku
Batuan
Beku merupakan batuan yang terbentuk dari pendinginan lava yang kemudian membeku. Batuan beku dapat ditemukan
di dalam perut bumi maupun di permukaan bumi. Batuan beku dapat dibedakan
menjadi batuan plutonik dan batuan vulkanik. Batuan plutonik terbentuk dari
pendinginan magma di kerak bumi dan kristalisasi secara perlahan. Salah satu
contoh batuan plutonik adalah granit. Batuan vulkanik terbentuk
melalui pembekuan magma di permukaan bumi saat masih berbentuk lava. Contoh batuan vulkanik adalah batu apung dan basal.
Batuan
beku mengandung silikat dan gas yang berasal
dari magma. Jumlah kristal magma yang
terbentuk menjadi batuan beku dipengaruhi oleh lokasi pembekuan magma. Semakin
mendekati permukaan bumi, jumlah kristal magma akan semakin sedikit.
Perpindahan kristal magma dipengaruhi oleh arus konveksi yang menggerakkan
magma ke rekahan, sesar, atau bidang pelapisan.
Berkurangnya jumlah magma yang mengkristal di permukaan bumi terjadi karena
cepatnya proses pendinginan. Batuan beku di permukaan bumi memiliki rekahan dan
lubang-lubang gas sehingga lebih mudah lapuk. Porositas batuan beku relatif
tinggi dan memiliki kandungan air tanah yang cukup banyak. Batuan beku umumnya
berbentuk pejal, keras dan menyatu. Derajat pelapukan, frekuensi dan sifat-sifat
rekahan menjadi penentu tingkat porositas dan kandungan air tanahnya. Selain
itu, porositas dan kandungan air tanah dari batuan beku ditentukan oleh geologi regional khususnya zona sesar.
2. Batuan sedimen
Batuan
sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari hasil sedimentasi bahan mineral
yang telah mengalami erosi dan
lapuk menjadi semen.
Proses sedimentasi batuan sedimen terjadi pada suhu normal. Di permukaan
bumi, komposisi batuan sedimen meliputi 65% batu lempung, 20%-25% batu
pasir dan
10%-15% batuan karbonat. Batu lempung dapat dibedakan menjadi batu
lumpur, batu
serpih,
dan batu
lanau.
Sedangkan batu karbonat dapat dibedakan menjadi gamping dan batu
kapur magnesian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar