Bebukitan kapur
awalnya merupakan lahan biasa yang kemudian digali oleh masyarakat untuk
diambil batu kapurnya. Sisa lahan yang
tidak digali membentuk bebukitan kapur yang kemudian dijadikan wisata toron samalem.
Batu kapur ialah jenis batuan sedimen yang umumnya
mengandung senyawa karbonat terutama Kalsium Karbonat (CaCO3).
Pemanfaatan batu kapur yang paling banyak dan paling sering digunakan adalah
sebagai bahan bangunan dan pengeras
jalan. Pada industri yang lebih tinggi lagi digunakan pada industri semen dan
keramik.
Kalsium
karbonat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO3. Senyawa ini
merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan
merupakan komponen utama cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara,
dan kulit telur. Kalsium karbonat ialah bahan aktif di dalam kapur pertanian,
dan tercipta apabila ion Ca di dalam air keras bereaksi dengan ion karbonat
menciptakan limescale. Ini biasanya digunakan dalam pengobatan sebagai tambahan
kalsium atau sebagai antasida, tetapi konsumsi berlebihan bisa berbahaya.
Batu kapur ialah jenis bantuan sedimen yang mengundang senyawa karbonat. Pada umumnya batu kapur yang banyak terdapat adalah batu kapur yang mengandung kalsit. Batu kapur memiliki warna putih, putih kekuningan, abu-abu hingga hitam. Pembentukan warna ini tergantung dari campuran yang ada dalam batu kapur tersebut, misalnya : lampung, kwarts, oksida besi, mangan dan unsur organik. Batu kapur terbentuk dari sia-sia kerang di laut maupun dari proses presipitasi kimia. Berat jenis batu kapur berkisar 2,6 – 2,8 gr/cm3, dalam keadaan murni dengan bentuk kristal klasit (CaCO3), sedangkan berat volumenya berkisar 1,7- 2,6 gr/cm3. Jenis bantuan karbonat dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu batu kapur (limestone) dan dolomit (dolostone). Berikut ini komposisi, sifat kimia dan fisika batu kapur:
1. Pertanian: Kalsit di sini bermanfaat sebagai
pemupukan tanah, keasaman tanah akan berkurang dengan cara pengapuran, yaitu
menggunakan kapur tohor (quicklime), kapur padam (hidratedlime), ataupun dalam
bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan jenis lainnya.
2. Industri kimia: Di industri kimia,
kalsit digunakan memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya dengan menggunakan
solvany proses. Light calcite berfungsi sebagai filler, extender coating pada
industry kertas, cat, ban, pelapis, karet farmasi dan plastic. Heavy calcite
digunakan dalam industry keramik, gelas, barang-barang gelas, kimia, bahan
galian bukan logam, dan sebagainya.
3. Industry makanan: Kalsit digunakan
untuk pemurnian gula bit. Digunakan juga untuk mengolah sisa produk pada pabrik
pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan penggilingannya.
4. Industri metalurgi: Kalsit dengan
kualitas tinggi diperlukan dalam pembuatan baja sebagai fluks yang berfungsi
untuk mengikat material pengotor atau sebagai slag, seperti fosfor, belerang,
silica dan alumina. Dalam peleburan aluminium dengan metode Bayer, kalsit dan
kaustik soda merupakan bagian penting yang berfungsi untuk menghancurkan bijih
bauksit. Kalsit juga digunakan dalam flotasi logam non besi seperti tembaga,
seng, timah hitam, perak dan uranium.
5. Industry konstruksi: Batu kalsit termasuk
sebagai material konstruksi, sebagai fondasi jalan atau bangunan yang
menstabilkan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar