Senin, 17 Oktober 2022

Pagar dan Papan Informasi dari Kayu

| Senin, 17 Oktober 2022

Di wisata toron samalem pagar kayu dibuat untuk membatasi bukit kapur dan jurang. Pagar kayu memiliki nilai keindahan dan menjadikan tampilan wisata toron samalem terlihat elegan. Apabila dilihat dari segi lingkungan, pagar kayu cocok digunakan pada tempat yang beriklim hangat dan kering. Kondisi ini membuat pagar lebih awet dan mudah secara perawatan.

Selain itu papan kayu digunakan sebagai pemberi informasi pada pengunjung terkait arah dan spot di tempat wisata tersebut. Papan kayu yang digunakan memiliki bentuk persegi panjang dari kayu yang dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Biasanya papan memiliki ketebalan yang tipis. Papan kayu tersebut dapat disusun sesuai dengan kemauan menggunakan sambungan seperti paku, lem, dan baut. Papan kayu bisa digunakan sebagai alat penyampaian informasi dengan diberikan tulisan menggunakan cat. Seperti halnya di wisata toron samalem menggunakan papan kayu informasi untuk menunjukkan setiap spot yang ada di wisata.

Wisata yang memiliki pagar kayu memang indah dipandang karena membuat tampilan terkesan alami. Namun, memang tidak mudah menentukan jenis kayu apa yang bisa digunakan untuk pagar. Lantaran pagar  berada di luar rumah, mau tidak mau terkena sinar matahari, air hujan, dan juga debu. Salah satu jenis kayu yang biasa di pakai untuk pagar yaitu kayu jati.

Pasti semua nya sudah mengenal kayu jati, apalagi biasanya orang Indonesia menganggap kayu jati sebagai kayu terbaik dan  sampai saat ini kayu jati masih tetap di anggap sebagai kayu yang paling kuat, awet dan tahan lama.  Kayu jati ini mempunyai warna kecoklatan dengan serat yang membentuk tekstur yang unik. Sayangnya pertumbuhan kayu jati saat ini terbilang lambat sehingga tidak memenuhi permintaan pasar.  Tidak heran kalau harga kayu jati memang mahal, begitu juga dengan perabotan atau lembaran kayu. Kualitas kayu jati terbaik berasal dari Jawa lantaran pohon jati bisa tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur. 

Kayu dapat dianalisis dari berbagai pendekatan ilmu, seperti sifat fisika dan sifat kimia kayu. Kayu mengadung 4 komponen unsur kimia yaitu :

1.  Selulosa, kayu mengandung sekitar 70% selulosa. Ada 2 tipe Selulosa yaitu Alpha selulosa dan Hemi selulosa. Alpha selulosa adalah bahan dasar untuk pembuatan kertas, tekstil tiruan dan plastik. Hemi selulosa tidak banyak digunakan. Selulosa sendiri memberikan kekuatan tarik pada kayu.

2.  Lignin pada kayu unsur ini ada sekitar 18 s/d 20%. Lignin yaitu menjadikan kayu padat dan memiliki kekuatan menahan tekan pada kayu yang besar

3.  Bahan ekstrak bukan merupakan bagian dari struktur kayu, tetapi ia memberikan nilai tambah pada warna, rasa dan daya tahan atau kekuatan. Bahan ini dapat larut oleh air atau alkohol, ether, benzin

4.  Mineral bentuk Abu pada kayu ini ada sekitar 0,2 s/d 1 %. Mineral merupakan bagian dari struktur kayu. Mineral ini terbentuk dari reaksi antar Selulosa dan Lignin yang terbakar.

Untuk sifat fisika salah satunya  terdiri atas banyak sekali serat-serat berbentuk pipa yang sejajar arah batang, atau memanjang. Pipa-pipa memanjang tersusun tidak teratur, kadang sejajar dan bersilangan menjadikan kayu tidak memiliki dimensi ruang berlobang yang sama dan searah. Kayu adalah bahan kerja yang porus. Porositas kayu tidak sama, sangat tergantung dari macam tempat tumbuh kayu, berat jenis.Kandungan  kelembaban  kayu  erat  kaitannya  dengan  nilai  kepadatan  serat  kayunya. Semakin padat jumlah serat pada  jenis kayu kelembaban kayu semakin kecil.

Tidak bisa di pungkiri lagi jika pada kayu terdapat jamur. Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang menyebabkan warna kayu berubah dan kemudian mengakibatkan pembusukan apabila kuantitasnya sudah berlebihan. Karena jamur tidak mampu memproduksi makanan sendiri, maka jamur mengandalkan beberapa bahan alam salah satunya kayu. Terdapat 4 syarat utama sebelum jamur bisa berada pada kayu, yaitu: suplai oksigen, suhu udara antara 5-38 °C, kelembaban udara dan tentunya keberadaan kayu. Cukup jelas bahwa kita tidak bisa membatasi keberadaan oksigen di sekitar kayu karena manusia juga memerlukannya. Suhu udara yang dibutuhkan oleh jamur untuk hidup ternyata berada pada kisaran yang sama dengan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan pada beberapa jenis jamur bisa hidup pada suhu di bawah 0 °C. Sehingga pada bagian ini sama sulitnya untuk dibatasi. Cara paling efektif adalah menjaga agar kayu tetap kering. Semakin kecil kadar Moisture Content (MC) akan semakin kecil pula ukuran kayu. Ukuran MC dipergunakan sebagai indikator apakah kayu layak dipakai atau tidak. Ketika MC lebih rendah berarti kayu lebih kering.Oleh sebab itu kayu harus dikeringkan (Kiln Dry) pada level MC antara 8-14% sebelum menjadi pagar. kebanyakan jamur mulai hidup pada kayu yang memiliki tingkat MC di atas 20%. Di bawah level tersebut, sangat sulit bagi jamur untuk mulai menjalar.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar