Bagian
yang sangat mencolok dari tempat wisata toron semalam adalah adanya tanaman
sakura. Hal ini merupakan salah satu spot favorit dari pengunjung. Meskipun
semuanya akan tau bahwa tanaman tersebut hanyalah sintetis buka aslinya. Tanaman
hias sintesis atau yang biasa dikenal sebagai tanaman hias buatan, biasanya
hanya digunakan sebagai pelengkap dari tambahan tanaman. Tanaman hias sintesis
dibutuhkan sebagai pelengkap hiasan, karena tanaman hias sintesis memiliki
keunggulan diantaranya yaitu warna yang tetap dan tidak berubah kecuali tanaman
tersebut terlalu sering terkena sinar matahari, tanaman hias sistesis tidak
perlu disiram dan perawatannya mudah. Selain itu, tanaman hias sistesis dibuat
sebagai spot foto yang estetik.
Tanaman
hias ini dibuat oleh bahan utama dari plastik. Plastik
dikenal sebagai material polimer yang memiliki sifat ringan, daya tahannya
baik, sangat murah, tidak cepat rusak, dan tahan terhadap bakteri dan jamur.
Itulah sebabnya, hampir semua bidang memakai plastik. Akan tetapi, keunggulan
sifat plastik tersebut menimbulkan masalah ketika plastik menjadi bahan buangan
(limbah), dimana terjadi polusi terhadap lingkungan. Sifatnya yang tak mudah
terbiodegradasi, membuat plastik sulit terurai di alam. Beberapa contoh polimer
yang banyak digunakan sebagai bahan plastik adalah polistiren, polipropilen,
dan polietilen. Berikut adalah kode dari jenis plastik:
1. PET (polyethylene terephthalate)
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik,
tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET
(polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Dalam pertekstilan PET biasa
disebut dengan polyester. Biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan
hampir semua botol minuman lainnya. Tidak untuk air hangat apalagi panas. Untuk
jenis ini, disarankan hanya untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk mewadahi
pangan dengan suhu > 600C, hal ini akan mengakibatkan lapisan polimer pada
botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker)
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut
dengan SbO3 (antimoni trioksida), yang berbahaya bagi para pekerja yang
berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida
masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu
yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode
yang lama akan mengalami : iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja
wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila
melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang
lambat hingga usia 12 bulan.
2. HDPE — High Density Polyethylene
a. Umumnya, pada bagian bawah kemasan
botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta
tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
b. Biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, galon air minum, dan lain-lain.
c. HDPE merupakan salah satu bahan
plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia
antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
d. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih
kuat, keras hingga semifleksibel, buram dan lebih tahan terhadap bahan kimia
dan kelembapan, melunak pada suhu 750C.
3. V — Polyvinyl Chloride
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah)
dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl
chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
a. Plastik ini bisa ditemukan pada
plastik pembungkus (cling wrap), dan botol- botol, sulit di daur ulang
b. PVC mengandung DEHA yang dapat
bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat
bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA lumer pada suhu 150C.
c. Reaksi yang terjadi antara PVC
dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan.
4.
LDPE
— Low Density Polyethylene
Tertera
logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE (low density
polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol- botol
yang lembek.
a.
Sifat
mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel, kedap air tetapi tembus
cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Melunak pada suhu 700C.
b.
Barang
berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan
karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan
ini.
5.
PP
— Polypropylene
a.
Tertera
logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol
minum dan terpenting botol minum untuk bayi. b. Karakteristik adalah biasa
botol transparan yang tidak jernih atau berawan, keras tetapi
fleksibel.
b.
Polipropilen
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, minyak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Melunak pada suhu 1500C.
c.
Carilah
dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan
kemasan berbagai makanan dan minuman.
6. PS — Polystyrene
a. Tertera logo daur ulang dengan angka
6 di tengahnya, serta tulisan PS PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh
Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
b. Terdapat dua macam PS, yaitu yang
kaku dan lunak/berbentuk foam.
c. PS yang kaku biasanya jernih seperti
kaca, kaku, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah
dibentuk, melunak pada suhu 950C. Contoh : wadah plastik bening berbentuk kotak
untuk wadah makanan.
d. PS yang lunak berbentuk seperti
busa, biasanya berwarna putih, lunak, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain
(seperti alkohol). Bahan ini dapat melepaskan styrene jika kontak dengan
pangan. Contohnya yang sudah sangat terkenal styrofoam. Biasanya digunakan
sebagai wadah makanan atau minuman sekali pakai, karton wadah telur, dll. Kemasan
styrofoam sebaiknya tidak digunakan dalam microwave.
7. OTHER
a. Tertera
logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER Other (SAN/styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, PC - polycarbonate,
Nylon)
b. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, alat-alat rumah tangga, peralatan makan bayi dan plastik kemasan.
c.
PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak
batita.
d. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan
produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
e.
Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman
karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya
dinaikkan karena pemanasan. Untuk mensterilkan botol susu, sebaiknya direndam
saja dalam air mendidih dan tidak direbus atau dipanaskan dengan microwave.
Botol yang sudah retak sebaiknya tidak digunakan lagi.
f.
SAN
dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. g. Biasanya
terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring
kop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar