Pada
tempat wisata Toronn Semalam, terdapat fasilitas jembatan dan pagar yang
terbuat dari besi. Jembatan besi sengaja dibuat untuk menghubungkan bukit satu
dengan yang lainnya. Jembatan dibuat dari besi karena dinilai lebih kuat dan
tahan lama. Pagar besi juga melindungi pengunjung , sehingga akan merasa aman
saat beada di bagian atas tempat wisata tersebut. Besi tempa merupakan salah satu dari dua jenis
besi yang diperoleh melalui proses peleburan selain besi cor (cast iron).
Besi tempa adalah jenis besi yang memiliki karakteristik lunak dengan paduan
besi dan karbon yang sangat rendah. Dengan kandungan karbonnya yang rendah,
maka besi tempa sangat mudah dibentuk. Oleh karena itu besi selalu dijadikan
opsi dalam pembuatan jembatan ini.
Salah
satu manfaat besi yaitu dapat digunakan sebagai pagar. Sama halnya dengan pagar
kayu, pagar besi juga dibuat untuk membatasi bukit kapur dan jurang di wisata
toron samalem. Besi merupakan unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah unsur keempat yang memiliki kelimpahan terbesar pada kerak bumi. Besi terbuat dari bijih besi
yang di timbang dari alam lalu diolah. Besi yang
digunakan kebanyakan besi hasil campuran dari logam lain. Besi (Fe) hanya memiliki nilai saat dicampurkan
dengan logam lainnya. Perpaduan besi tersebut lah yang akan membuat paduan
logam yang bersifat berbeda baik dari besi (Fe) dan logam lainnya yang kemudian
memiliki nilai khususnya ekonomis dalam masyarakat.
Jika dilihat dari sifat kimianya, sifat kimia besi yang pertama adalah
sifat mekaniknya. Sifat mekanik merupakan sifat khas yang dimiliki oleh unsur
logam seperti besi. Dimulai dari sifatnya yang keras dan kuat, artinya besi
lebih tahan guna dan tahan banting. Besi juga disebut lebih tahan tegangan
karena dapat menerima tegangan dan tekanan di batasan tertentu tanpa mengubah
bentuknya.
Sifat kimia besi yang kedua juga cukup
banyak diketahui yaitu reaksinya yang mudah teroksidasi terhadap air (H2O). Air
yang dimaksud termasuk dalam tiga bentuk wujud benda, mulai dari cair, padat,
hingga gas. Ketiga bentuk wujud air ini tetap dapat bereaksi terhadap besi
dengan intensitas reaksi yang berbeda-beda satu sama lain. Pada suhu air atau uap air yang cukup
tinggi, besi dapat bereaksi dan menghasilkan gas hidrogen. Dengan kata lain,
besi juga dengan sangat mudah bereaksi dengan udara (air dalam bentuk gas).
Dalam reaksinya dengan udara ini besi dapat menghasilkan besi oksida (Fe2O3).
Besi oksida ini lebih dikenal dengan istilah karat (berkarat). Pengkaratan
inilah yang menyebabkan besi mudah keropos dan rusak. Pengecatan yang rutin
pada besi akan lebih melindungi besi dari proses
pengkaratan. Cat yang bersifat non polar akan mencegah air yang bersifat polar
bereaksi dengan besi.
Nah, sifat kimia terakhir pada besi
yaitu salah satu unsur yang dapat bereaksi dengan oksigen di udara dengan
sangat mudah. Reaksi ini yang kemudian dikenal dengan sebutan proses karat.
Dengan kata lain, besi memiliki sifat korosif. Sifat ini memungkinkan besi
untuk merusak benda lain yang ada di dekatnya dengan terjadinya perusakan besi
itu sendiri. Contohnya seperti bahan besi yang dibuat bersandingan dengan kayu.
Saat besi tersebut mulai rusak dan berkarat, kayu yang membalut besi tersebut
juga lama-kelamaan akan rusak dan hancur. Hal ini terjadi ini disebabkan oleh
faktor besi yang sering terkena air atau besi disimpan di tempat lembap dalam
waktu lama tanpa sering digunakan.
Besi tidak hanya memiliki sifat kimia,
sifat fisika juga terdapat pada besi yang dapat dilihat dari wujud luarnya yang
berwarna putih keperakan dan mengkilap. Karakteristik besi salah satunya adalah
elastis dan lunak. Adapun yang dimaksud besi bersifat elastis adalah karena
dapat ditarik tanpa terputus. Selain itu, besi juga termasuk logam lunak, yakni
dapat ditempa menjadi bentuk-bentuk tertentu. Kekuatan tarik besi juga sangat
tinggi karena sifat elastisnya. Oleh karena itu, besi dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam keperluan salah satunya di buat pagar. Besi bisa dengan mudah
dibentuk, dibengkokkan, dipotong, digulung, hingga dapat dipadukan dengan logam
yang lainnya.
Besi selain memiliki
sifat fisika dan kimia juga memiliki peran biologis yang sangat banyak salah
satu contohnya yaitu terdapat unsur besi dalam hemoglobin. Dalam hemoglobin,
besi mempunyai bilangan oksidasi +3. Ada 4 buah ion besi dalam setiap
molekul hemoglobin,dimana masing masing ion besi dikelilingi oleh unit
porphyrin. Setiap molekul hemoglobin dapat bereaksi
dengan 4 buah molekul O2 membentuk oksihemoglobin. Ikatan yang
terjadi antara hemoglobin dangan molekul oksigen sangat lemah sehingga oksigen
dapat dengan mudah dilepaskan ketika sel
membutuhkan oksige.
Karbon monooksida
adalah gas yang sangat beracun bagi mamalia karena kaikatan ligan karbonil
(pada CO) sangat kuat terhadap besi pada hemoglobin. Hal ini mengakibatkan
molekul hemoglobin tidak bisa mengikat oksigen untuk di bawa ke seluruh tubuh. Baik binatang dan
tumbuh-tumbuhan membutuhkan peyimpanan unsur besi agar sewaktu-waktu dapat
digunakan. Untuk mewujudkan hal tersebut, anggota dari senyawa protein yaitu
ferritin digunakan. Ferritin mengandung kulit yang berisi asam amino yang
saling terhubung (peptida), dan mengelilingi inti dari senyawa
besi(III)oxohidroksophosfat. Senyawa ini adalah kumpulan dari ion
besi(II)/Fe2+, ion oksida, ion hidroksida dan ion fosfat. Molekul ini sangat
besar dan mengandung sekitar 4500 ion besi. Molekul ini berfungsi untuk
menyediakan ion besi(II) sewaktu dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar