Senin, 17 Oktober 2022

Pagar dan Jembatan Besi

| Senin, 17 Oktober 2022

 


Pada tempat wisata Toronn Semalam, terdapat fasilitas jembatan dan pagar yang terbuat dari besi. Jembatan besi sengaja dibuat untuk menghubungkan bukit satu dengan yang lainnya. Jembatan dibuat dari besi karena dinilai lebih kuat dan tahan lama. Pagar besi juga melindungi pengunjung , sehingga akan merasa aman saat beada di bagian atas tempat wisata tersebut.  Besi tempa merupakan salah satu dari dua jenis besi yang diperoleh melalui proses peleburan selain besi cor (cast iron). Besi tempa adalah jenis besi yang memiliki karakteristik lunak dengan paduan besi dan karbon yang sangat rendah. Dengan kandungan karbonnya yang rendah, maka besi tempa sangat mudah dibentuk. Oleh karena itu besi selalu dijadikan opsi dalam pembuatan jembatan ini.

Salah satu manfaat besi yaitu dapat digunakan sebagai pagar. Sama halnya dengan pagar kayu, pagar besi juga dibuat untuk membatasi bukit kapur dan jurang di wisata toron samalem. Besi merupakan unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Besi adalah unsur keempat  yang memiliki kelimpahan terbesar pada kerak bumi. Besi terbuat dari bijih besi yang di timbang dari alam lalu diolah.  Besi yang digunakan kebanyakan besi hasil campuran dari logam lain. Besi (Fe) hanya memiliki nilai saat dicampurkan dengan logam lainnya. Perpaduan besi tersebut lah yang akan membuat paduan logam yang bersifat berbeda baik dari besi (Fe) dan logam lainnya yang kemudian memiliki nilai khususnya ekonomis dalam masyarakat.

Jika dilihat dari sifat kimianya, sifat kimia besi yang pertama adalah sifat mekaniknya. Sifat mekanik merupakan sifat khas yang dimiliki oleh unsur logam seperti besi. Dimulai dari sifatnya yang keras dan kuat, artinya besi lebih tahan guna dan tahan banting. Besi juga disebut lebih tahan tegangan karena dapat menerima tegangan dan tekanan di batasan tertentu tanpa mengubah bentuknya.

Sifat kimia besi yang kedua juga cukup banyak diketahui yaitu  reaksinya yang mudah teroksidasi terhadap air (H2O). Air yang dimaksud termasuk dalam tiga bentuk wujud benda, mulai dari cair, padat, hingga gas. Ketiga bentuk wujud air ini tetap dapat bereaksi terhadap besi dengan intensitas reaksi yang berbeda-beda satu sama lain. Pada suhu air atau uap air yang cukup tinggi, besi dapat bereaksi dan menghasilkan gas hidrogen. Dengan kata lain, besi juga dengan sangat mudah bereaksi dengan udara (air dalam bentuk gas). Dalam reaksinya dengan udara ini besi dapat menghasilkan besi oksida (Fe2O3). Besi oksida ini lebih dikenal dengan istilah karat (berkarat). Pengkaratan inilah yang menyebabkan besi mudah keropos dan rusak. Pengecatan yang rutin pada besi akan lebih melindungi besi dari proses pengkaratan. Cat yang bersifat non polar akan mencegah air yang bersifat polar bereaksi dengan besi.

Nah, sifat kimia terakhir pada besi yaitu salah satu unsur yang dapat bereaksi dengan oksigen di udara dengan sangat mudah. Reaksi ini yang kemudian dikenal dengan sebutan proses karat. Dengan kata lain, besi memiliki sifat korosif. Sifat ini memungkinkan besi untuk merusak benda lain yang ada di dekatnya dengan terjadinya perusakan besi itu sendiri. Contohnya seperti bahan besi yang dibuat bersandingan dengan kayu. Saat besi tersebut mulai rusak dan berkarat, kayu yang membalut besi tersebut juga lama-kelamaan akan rusak dan hancur. Hal ini terjadi ini disebabkan oleh faktor besi yang sering terkena air atau besi disimpan di tempat lembap dalam waktu lama tanpa sering digunakan. 

Besi tidak hanya memiliki sifat kimia, sifat fisika juga terdapat pada besi yang dapat dilihat dari wujud luarnya yang berwarna putih keperakan dan mengkilap. Karakteristik besi salah satunya adalah elastis dan lunak. Adapun yang dimaksud besi bersifat elastis adalah karena dapat ditarik tanpa terputus. Selain itu, besi juga termasuk logam lunak, yakni dapat ditempa menjadi bentuk-bentuk tertentu. Kekuatan tarik besi juga sangat tinggi karena sifat elastisnya. Oleh karena itu, besi dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan salah satunya di buat pagar. Besi bisa dengan mudah dibentuk, dibengkokkan, dipotong, digulung, hingga dapat dipadukan dengan logam yang lainnya.

Besi  selain memiliki sifat fisika dan kimia juga memiliki peran biologis yang sangat banyak salah satu contohnya yaitu terdapat unsur besi dalam hemoglobin. Dalam hemoglobin, besi mempunyai bilangan oksidasi +3. Ada 4 buah ion besi dalam setiap molekul hemoglobin,dimana masing masing ion besi dikelilingi oleh unit porphyrin. Setiap molekul hemoglobin dapat bereaksi dengan 4 buah molekul O2 membentuk oksihemoglobin. Ikatan yang terjadi antara hemoglobin dangan molekul oksigen sangat lemah sehingga oksigen dapat dengan mudah dilepaskan ketika sel membutuhkan oksige.

Karbon monooksida adalah gas yang sangat beracun bagi mamalia karena kaikatan ligan karbonil (pada CO) sangat kuat terhadap besi pada hemoglobin. Hal ini mengakibatkan molekul hemoglobin tidak bisa mengikat oksigen untuk di bawa ke seluruh tubuh. Baik binatang dan tumbuh-tumbuhan membutuhkan peyimpanan unsur besi agar sewaktu-waktu dapat digunakan. Untuk mewujudkan hal tersebut, anggota dari senyawa protein yaitu ferritin digunakan. Ferritin mengandung kulit yang berisi asam amino yang saling terhubung (peptida), dan mengelilingi inti dari senyawa besi(III)oxohidroksophosfat. Senyawa ini adalah kumpulan dari ion besi(II)/Fe2+, ion oksida, ion hidroksida dan ion fosfat. Molekul ini sangat besar dan mengandung sekitar 4500 ion besi. Molekul ini berfungsi untuk menyediakan ion besi(II) sewaktu dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar