Fungsi
adanya kantin yaitu membantu pertumbuhan dan kesehatan pengunjung dengan jalan
menyediakan makanan yang sehat, bergizi, dan praktis. Mendorong pengunjung
untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang, karena tubuh kita diantaranya
adalah protein, karbohidrat, dan lemak. Zat-zat gizi tersebut diperlukan untuk
membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh, metabolism, dan untuk mendapatkan
energy. Dengan adanya kantin, diharapkan bisa membantu dan memenuhi kebutuhan
dari setiap pengunjung.
Metabolisme
(bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah seluruh reaksi
biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam
suatu organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi spesifik secara teratur
antara molekul-molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan perubahannya. Sel
akan berhenti bekerja jika metabolisme tidak berlangsung di dalam tubuh.
Metabolisme juga berperan melakukan detosifikasi. Jenis reaksi yang terjadi
selama proses metabolisme terbagi menjadi katabolisme dan anabolisme. Proses
metabolisme memerlukan bantuan enzim sebagai aktivator.[1] Tiga tujuan utama
metabolisme yaitu mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses
pada tingkat seluler, mengonversi makanan menjadi bahan baku penyusun protein,
lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat, serta mengeliminasi limbah
metabolik.
Reaksi-reaksi
yang dikatalisis enzim ini memungkinkan organisme untuk tumbuh, bereproduksi,
mempertahankan struktur, dan merespons lingkungannya (kata metabolisme dapat
diartikan sebagai semua reaksi kimia yang terjadi pada organisme hidup yang
termasuk di antaranya pencernaan dan perpindahan zat di dalam dan di antara sel
yang berbeda. Kelompok reaksi di atas yang terjadi pada tingkat sel dapat dikenal
dengan nama metabolisme perantara atau metabolisme intermediat).
Reaksi
kimia pada proses metabolisme terbagi atas beberapa lintasan metabolis, di mana
satu senyawa dapat berubah melalui beberapa proses menjadi senyawa lain. Tiap
proses difasilitasi dengan enzim yang bersifat spesifik. Secara umum,
metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik:
1. Katabolisme, yaitu reaksi untuk
menghasilkan energi dengan cara mengurai senyawa organik, seperti pemecahan
glukosa menjadi piruvat oleh proses respirasi seluler.
2. Anabolisme, yaitu reaksi yang
memerlukan energi untuk menyusun (sintesis) senyawa organik seperti protein,
karbohidrat, lipid, dan asam nukleat dari molekul-molekul tertentu.
Diagram
serangkaian lintasan reaksi metabolis, kedua arah lintasan metabolisme
diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan
metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi
kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada
setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan enzim sebagai katalis pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat, yang menjadi substrat pada jenjang reaksi
berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi
disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
Enzim
sangat krusial bagi proses metabolisme karena enzim memungkinkan suatu
organisme mengatur reaksi yang diinginkan yang membutuhkan energi untuk tidak
terjadi dengan sendirinya dengan cara memasangkan mereka. Pemasangan ini akan
menghasilkan suatu reaksi spontan yang akan menghasilkan energi. Enzim yang
berfungsi sebagai katalis akan memungkinkan suatu reaksi berjalan lebih cepat
sekaligus mengatur laju suatu reaksi metabolis, misalnya sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan yang dialami sel atau sinyal dari sel lain. Laju
metabolisme basal suatu organisme adalah ukuran jumlah energi yang dikonsumsi
oleh semua reaksi kimia yang terjadi.
Sistem
metabolisme suatu organisme menentukan senyawa mana yang merupakan nutrisi bagi
tubuh atau bersifat racun. Misalnya, beberapa jenis prokariota memakai hidrogen
sulfida sebagai nutrien, walaupun gas ini bersifat racun bagi hewan. Namun,
ciri khusus metabolisme memiliki kesamaan pada hampir seluruh spesies yang
berbeda. Misalnya, gugus asam karboksilat yang diketahui merupakan sebagai zat
antara pada siklus asam sitrat, muncul pada semua organisme yang dikenal.
Senyawa ini juga ditemukan pada spesies yang sangat berbeda seperti bakteri
uniseluler Eschirichia coli dan organisme multiseluler berukuran besar seperti
gajah. Kesamaan yang terdapat pada lintasan metabolisme ini mungkin terjadi
akibat keberadaanya pada sejarah evolusi awal dan retensinya karena efikasi
yang ditimbulkan. Metabolisme sel kanker sangat berbeda dengan sel normal dan
perbedaanya ini dapat digunakan sebagai intervensi terapeutik pada penyakit
kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar